Jumat, 20 Desember 2019

Berkenalan Dengan IntelliJ IDEA

Untuk kamu yang suka ngoding dengan bahasa Java atau Kotlin pasti sudah tidak asing lagi dengan IDE hebat satu ini. IntelliJ IDEA, sebuah IDE yang dikembangkan oleh Jetbrains. IntelliJ IDEA tersedia dalam 2 (dua) versi, yaitu versi Community Edition dengan lisensi Apache 2 Licensed yang bisa kita gunakan secara gratis dan versi Ultimate Edition untuk penggunaan komersial.
Integrated Development Environment (IDE)
IntelliJ IDEA
IDE yang ditulis dengan Java dan Kotlin ini dirilis versi pertamanya pada januari 2011, dan langsung menjadi IDE pertama untuk pengembangan aplikasi berbasis Java. Ia mendukung navigasi kode tingkat lanjut dan kemampuan refactoring yang saling terintegrasi.
Pada umumnya, sebuah IDE menyediakan beberapa fitur seperti text editor yang akan kita gunakan untuk menulis kode, tools untuk mengotomatisasi proses build dari program yang kita buat dan juga debugger yang akan membantu kita mendeteksi dan memperbaiki kesalahan yang terdapat pada program.

Fitur IntelliJ IDEA

Selain beberapa fitur yang sudah disebutkan, IntelliJ IDEA hadir dengan fitur-fitur mumpuni lainnya yang dapat membantu kita menyelesaikan program yang sedang kita kembangkan dengan cepat. Nah berikut adalah daftar fitur-fitur tersebut.

#1 Intelligent Code Editor

IntelliJ IDEA memiliki editor yang mendukung code completion, sebuah fitur yang dapat membantu kita untuk menuliskan kode dengan cepat. IntelliJ IDEA menganalisa konteks dari kode yang ditulis sehingga dapat memberikan saran penyelesaian pengetikan kode dengan tepat. Selain itu, IntelliJ IDEA mendukung refactoring yang saling terintegrasi yang memudahkan kita untuk meminimalisir kesalahan yang terjadi ketika adanya perubahan dalam proyek yang sedang dikembangkan.

#2 Build tools

Build tools, perangkat lunak yang akan kita gunakan untuk membantu mengotomatisasi proses seperti pemaketan dari proyek yang akan kita kembangkan, menjalankan test, dan pengembangan tingkat lanjut. IntelliJ IDEA mendukung beberapa build tools seperti Maven, Gradle, Ant, SBT, NPM, Webpack, Grunt, Gulp, dan build tools lainnya yang saling terintegrasi dengan baik.

#3 Decompiler

IntelliJ IDEA memiliki sebuah decompiler yang hadir secara default untuk java classes dan cukup berguna untuk kita melihat apa yang ada di dalam sebuah library tanpa harus memiliki kode sumbernya. Cara ini biasanya membutuhkan plugin pihak ketiga tapi dengan IntelliJ IDEA kita bisa menggunakannya secara langsung.

#4 Shortcut

Untuk menunjang produktifitas dalam menggunakannya, IntelliJ IDEA menyediakan shortcut yang berhubungan dengan editing, navigasi, refactoring, dan aktivitas lain yang ada di dalam IntelliJ IDEA. Berikut beberapa shortcut yang mungkin akan sering kita gunakan.
  • Menjalankan aksi apapun ( Ctrl + Ctrl )
    Untuk mengeksekusi perintah seperti membuka project, menampilkan jendela konfigurasi, menjalankan perintah command-line dan masih banyak lagi
  • Pencarian ( Shift + Shift )
    Untuk melakukan pencarian yang berhubungan dengan project yang sedang dikerjakan seperti mencari berkas project kita bisa menggunakan shortcut ini.
  • Berkas terbaru ( Ctrl + E)
    Untuk menampilkan berkas yang sebelumnya pernah dibuka dalam bentuk list.
  • Penyelesaian kode ( Ctrl + Space )
    Untuk membantu penyelesaian kode dengan cepat.
  • Menggandakan kode ( Ctrl + D)
    Untuk menggandakan baris kode kita bisa menggunakan shortcut ini, sehingga kita tidak perlu melakukan copy paste.
  • Menghapus kode ( Ctrl + Y)
    Untuk langsung menghapus secara langsung. Saat menghapus satu baris kode, biasanya kita memblok baris kode tersebut kemudian menghapusnya.  
  • Blok komentar ( Ctrl + / & Ctrl + Shift + / )
     Untuk mengomentari satu atau lebih baris kode.
Masih banyak lagi yang bisa lakukan dengan shortcut. Lengkapnya, bisa kamu baca pada laman ini.

#5 Terminal

Jika ingin menjalankan perintah pada sebuah terminal, kita tidak perlu beralih dari editor. Sebabnya, Intellij IDEA dilengkapi dengan terminal bawaan yang berbasis platform yang kita gunakan seperti command prompt, Far, powershell atau bash.

#6 Version Control

IntelliJ IDEA menyediakan sebuah antarmuka terpadu untuk version control system (VCS) termasuk Git, SVN, Mercurial, CVS, Perforce, dan TFS. Kita dengan mudah bisa melihat catatan perubahan, mengatur branch, melakukan commit, memperbaiki conflict dan aktivitas lain yang terkait dengannya.

Antarmuka Intellij IDEA

Terlepas dari fitur-fitur mumpuninya, Intellij IDEA memiliki antarmuka yang menarik disertai dengan pilihan tema mode terang atau gelap. Kita bisa nyaman menggunakannya dalam waktu yang lama. Saat IntelliJ IDEA pertama kali dijalankan, yang akan tampil sebuah welcome screen seperti berikut:
Welcome-Screen-IntelliJ-IDEA
Welcome Screen IntelliJ IDEA
Welcome screen di atas memiliki beberapa pilihan menu yang dapat kita akses di antaranya:
  • Create New Project
    Untuk membuat project baru.
  • Import Project
    Untuk mengimpor project yang sebelumnya dikerjakan dengan IDE lain, misalnya Eclipse.
  • Open
    Untuk membuka project yang sebelumnya pernah dikerjakan atau hasil unduhan dari internet.
  • Check out from Version Control
    Untuk membuka project yang berasal dari layanan version control seperti Git, Mercurial, dan Subversion.
  • ConfigureUntuk melakukan konfigurasi IntelliJ IDEA dan struktur default project.
Antarmuka-IntelliJ-IDEA
Antarmuka IntelliJ IDEA
Secara default, IntelliJ IDEA memiliki tampilan dan tata letak seperti di atas. Tampilan dan tata letak bisa saja berbeda dengan yang terinstal di komputer/laptop yang akan digunakan tergantung plugin yang diinstal dan diaktfikan.
Nah, berikut adalah keterangan dari tata letak tersebut:
  1. Toolbar
    Pada bagian ini terdapat beberapa menu yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah seperti membuka project, menjalankan dan men-debug aplikasi, me-refactor kode, mengelola berkas yang berada di bawah version control dan lain sebagainya.
  2. Editor
    Selanjutnya adalah panel editor, yakni tempat di mana kita menulis, membaca, dan mengubah kode.
  3. Tool Window
    Panel yang menyediakan akses manajemen proyek, pencarian berkas, menjalankan dan men-debug aplikasi, serta integrasi dengan version control.
  4. Status barTerakhir adalah panel status bar, tempat di mana status dari project kita tampil. Status yang ditampilkan bisa berupa informasi progress pemaketan, pesan peringatan dan pesan informasi.

Persyaratan Instalasi IntelliJ IDEA

Sebelum menggunakan Intellij IDEA, pastikan terlebih dahulu jika komputer/laptop yang akan digunakan memenuhi beberapa persyaratan berikut.
Windows:
  • Microsoft Windows 10/8/7/Vista/2003/XP (incl.64-bit)
  • 2 GB RAM minimum, 4 GB RAM direkomendasikan
  • 1.5 GB ruang kosong pada penyimpanan
  • 1024×768 minimal resolusi layar
macOS
  • macOS 10.8.3 atau lebih tinggi
  • 2 GB RAM minimum, 4 GB RAM direkomendasikan
  • 1.5 GB ruang kosong pada penyimpanan
  • 1024×768 minimal resolusi layar
Linux
  • GNOME atau KDE desktop
  • 2 GB RAM minimum, 4 GB RAM recommended
  • 1.5 GB ruang kosong pada penyimpanan
  • 1024×768 minimal resolusi layar
Beberapa persyaratan di atas dimaksudkan agar IntelliJ IDEA dengan segala fitur-fitur menariknya dapat digunakan secara maksimal dalam pengembangan aplikasi.

Kesimpulan

Pada artikel ini, kita sudah mengulas tentang salah satu IDE mumpuni untuk pengembangan aplikasi, IntelliJ IDEA. IDE dengan segala keunggulannya dalam pengembangan aplikasi.
Dalam menentukan IDE apa yang akan digunakan, kita wajib tau apa saja yang ditawarkan IDE tersebut. Selain tampilan yang menarik, kita juga harus memastikan jika fiturnya dapat membantu dan meningkatkan proses pengembangan.

0 komentar:

Posting Komentar